Sahabat…, Kita bisa belajar dari pohon kurma. Ketika dilempar dengan batu pohon kurma itu akan menjawab dengan buah. Kurma juga memberikan buahnya setiap musim. Batang, plepah dan daunnya dapat dimanfaatkan. Di padang pasir pohon kurma menjadi tempat berteduh para musafir. Begitu semestinya orang orang beriman. Ia banyak memberi manfaat demi kepentingan saudaranya semaksimal mungkin dan sebisanya
” Jangan tentukan harga dirimu kecuali dengan surga. Jiwa orang beriman itu mahal tapi sebagian dari mereka justru menjualnya dengan harga yang murah.” — Hasan Al Bashri
Nilai-nilai kemahalan diri itu bisa diperoleh dengan memberi bukan mengambil ingat selalu filosofi pohon kurma.
Lain lagi dengan pohon kelapa. Subhanalloh… Kelapa itu semuanya bermanfaat. Mulai dari akar, batang, daun, dahan hingga buahnya . Akarnya dijadikan bahan kayu bakar dan kerajinan seni. Batangnya bisa digunakan sebagai bahan bangunan rumah, daunnya bisa dibuat janur pernikahan maupun untuk ketupat. Lidinya bisa buat sapu kemudian buahnya bisa dimakan bahkan didalamnya ada tempurung yang biasa digunakan untuk mambakar sate atau ikan, Air kelapa mengandung beragam zat-zat yang menyegarkan tubuh. Ia bisa digunakan sebagai penawar racun dan pengembang untuk membuat roti. Isi buah kelapa yang masih sangat muda sebagai bahan minuman seperti es kelapa muda. Ia juga bisa diawetkan menjadi nata de coco sebagai bahan makanan kudapan pedas atau tidak pedas dan air niranya dapat diolah menjadi gula jawa. Buah kelapa jika sudah tua isinya diambil sarinya menjadi santan kelapa yang sangat dibutuhkan dalam membuat berbagai makanan dan masakan Itulah falsafah buah kelapa. Ia sudah terbukti memberi manfaat dari akar hingga ujung daunnya. Ia memberi manfaat dengan segenap dirinya. All Out.
“Jangan terlalu sedih bila kebaikanmu tidak dihargai manusia. Bukankah yang kamu cari adalah pahala dari Alloh.” — Dr. Aidh Al Qarni,