[box_title class=”” subtitle=”Al-Quran Tajwid dan Terjemah” subtitle_font_size=”20″ font_size=”30″ border_color=”#f2f2f2″ animation_delay=”0″ font_alignment=”left” border=”middle” animate=”” ]Bukhara[/box_title]
a. Khat Rasm Usmani
Menggunakan khat yang tipis dan lancip sehingga nyaman ketika membacanya. Dengan penulisan yang stabil dan jelas, sehingga tidak akan melelahkan mata.
b. Standard Kementerian Agama RI
Mushaf yang mengacu kepada standar penulisan Kementerian Agama RI
c. Tashih Kementerian Agama RI
Produk ini telah diperiksa dengan teliti oleh pihak lajnah pentashihan Mushaf Al-Qur’an Kementerian Agama RI, dengan mengeluarkan surat tashih sesuai peruntukannya.
d. Ayat Pojok
Mushaf dengan 15 baris dengan penggalan akhir ayat yang setiap halamannya diakhiri ayat-ayat pojok, yang biasa digunakan sebagai standard untuk menghafal Al-Qur’an.
e. Asbabun Nuzul
Penyusunan Asbabunnuzul ini mencakup hal-hal berikut.
f. Hadits Shahih
Materi Hadits Sahih pada dasarnya merupakan penjelasan lain untuk memperkuat pemahaman ayat-ayat terkait. Penjelasan tersebut berupa penjelasan ayat atau penjabaran salah satu kata yang terdapat dalam ayat keyword. Demi menjaga kesahihan Materi Hadits, digunakan dua kitab hadits yang sudah diakui kalangan ulama di seluruh dunia yaitu riwayat Bukhari dan Muslim.
g. Intisari Ayat
Rangkuman materi ayat Al-Qur’an menjelaskan hikmah atau kandungan dari ayat tersebut
h. Panduan Tajwid
Panduan hukum tajwid ini diletakkan pada setiap halaman. Tujuannya adalah mempermudah Anda melihat kembali aturan tajwid sehingga Anda dapat membaca Al-Qur’an secara tartil sesuai contoh Rasulullah saw.
Panduan hukum tajwid ini diletakkan tepat di bawah khat Al-Qur’an, sebagaimana dalam gambar di samping.
i. Indeks Tematik
Indeks Al-Qur’an ini disusun seperti berikut ini.
1. Susunan indeks tematik berdasarkan empat tema pokok Al-Qur’an, yaitu akidah, akhlak, syariah, dan sirah (kisah).
2. Keempat tema pokok tersebut kemudian diklasifikasikan ke dalam 15 (lima belas) bagian, yakni arkanul Islam, iman, Al-Qur’an, ilmu, amal, dakwah, jihad, manusia, akhlak, harta, hukum, kemasyarakatan, pertanian dan perdagangan, sejarah (kisah), dan agama-agama.
3. Klasifikasi tersebut dijadikan sebagai judul indeks tematik.